Milan – Roberto Mancini memang orang yang mengaku paling bertanggung jawab dengan kekalahan yang diterima oleh timnya Inter Milan kontra Fiorentina tadi malam. Bagaimana tidak, dirinya memilih untuk merotasi pemain yang tengah bermain bagus dan memiliki performa yang luar biasa, dibandingkan memainkannya.
Dia adalah Xherdan Shaqiri, pemain berusia 23 tahun asal Yugoslavia itu memang tengah bermain bagus dalam beberapa pekan terakhir, sejak kedatangannya ke Giuseppe Meazza. Mantan pemain Bayern Munchen itu diyakini mampu memberikan kemenangan tadi malam, karena dirinya dirasa memiliki kualitas yang sangat besar dan patut mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak.
Akan tetapi, Roberto Mancini ternyata memiliki rencana lain dan seakan takut pemain kuncinya itu mengalami kelelahan, maka dia pun memberikan waktu istrirahat yang lebih panjang dan memilih untuk menaruhnya di bangku cadangan dari pada memberikan kesempatan dia untuk menjadi stater. Pelatih asal italia itupun akhirnya memilih Lukas Podolski untuk menjadi pemain inti tadi malam.
Namun apa daya, penampilan yang ditunjukkan oleh Lukas Podolski ternyata jauh dibawah ekspektasi, yang mana tidak ada sama sekali membahayakan gawang lawan. Bahkan tidak satu kalipun memberikan tendangan kearah gawang. Jelas ini membuat dirinya kecewa dan pada akhirnya penyesalan pun datang menghampiri pelatih tersebut.
Memang benar kata pepatah penyesalan memang selalu datang belakangan. Itulah yang sedang dirasakan pelatih Inter Milan, Roberto Mancini, yang menyesali keputusannya tidak memainkan Xherdan Shaqiri sejak awal di laga kontra Fiorentina. Dirinya pun menganggap kekalahan itu akan menjadi pelajaran yang sangat berharga buatnya.
“Saya memang menyadari sejak awal, bahwa Shaqiri adalah pemain yang luar biasa. Dia sejatinya mampu memberikan sesuatu yang lebih berharga untuk tim. Tapi kami memiliki pemikiran bahwa lebih baik untuk melindunginya dalam waktu yang panjang. Namun semua sudah terjadi dan kami harus menerima kekalahan ini dengan lapang dada dan belajar dari kekalahan ini. Karena kami sangat yakin ini akan membuat musim kami berjalan lebih baik,” ujar pelatih berusia 50 tahun itu.
“Jika anda terus meratapi kekalahan tersebut, maka tim yang anda bawa akan mengalami kemunduran. Ini adalah sesuatu hal yang biasa terjadi dalam sepakbola. Dimana selalu ada sedikit kesalahan yang berakibat fatal. Ini yang saya alami, namun saya pribadi sangat yakin, klub ini akan mampu mengakhirinya dengan baik,” tegasnya.
Seperti yang diketahui, menjamu Fiorentina di Giuseppe Meazza pada pekan ke-25, Inter melakukan sejumlah rotasi pemain terkait tiga hari sebelumnya mereka baru saja bermain di Liga Europa. Salah satu pemain inti yang diistirahatkan adalah Shaqiri karena pemain asal Swiss itu bermain sebagai starter di laga sebelumnya. Masuk mengisi posisi Shaqiri adalah Lukas Podolski, yang terus diberi kesempatan untuk mencetak gol perdananya dalam seragam biru-hitam.
Tapi apa daya, Lukas Podolski lagi-lagi membuat kecewa para penggemar Inter Milan, karena penampilannya sangat jauh dibawah standar, jelas ini membuat kecewa banyak orang dan juga sang pemain berjanji bisa memberikan sesuatu yang luar biasa di Inter. Akan tetapi semua masih sebatas angan dan pemain bersangkutan pun belum menunjukkan sesuatu yang bagus bersama tim.
Lain halnya dengan Shaqiri, meskipu Cuma tampil 30 menit di laga tersebut, tapi dia beberapa kali memberikan ancaman yang nyata kepada klub lawan. Sayangnya Shaqiri tak mampu melakukan banyak hal untuk menghindari Inter dari kekalahan pertama dari Fiorentina di kandang sendiri dalam 15 tahun terakhir.