QPR bisa saja degradasi musim depan nanti, jika mereka mendapatkan hasil kekalahan dan saingan mereka meraih kemenangan, maka QPR bersiap-siap untuk menerima kepahitan untuk degradasi.
Ini mungkin bukan akhir pekan yang baik untuk mereka, tetapi terdegradasi maka dapat di simpulkan ini adalah salah satu tim yang mempunyai catatan belanja pemain paling memalukan dalam sejarah Premier League. Kembali pada tahun 2004, Leeds telah membayar mahal untuk mimpi buruk mereka. Tetapi mereka bisa sampai ke semi final Liga Champions walaupun di tengah-tengah kesulitan hutang mereka.
QPR nampaknya harus menunjukkan kegilaan mereka selama dua tahun dalam menghamburkan uang. Tidak lebih dari klub kecil seperti mereka, mempunyai daftar pemain yang lumayan bagus tapi harus menerima kenyataan pahit tim akan segera degradasi. Mereka telah melalui empat jendela transfer dengan banyak belanja pemain, dibawah tiga manajer yang berbeda, QPR telah membuat kesalahan fatal tahun ini. Setelah menghabiskan banyak biaya, sekarang mereka tidak mampu mempertahankan pendapatan mereka. Dan sekarang apa yang mereka peroleh untuk investasi mereka? Tidak lebih dari kesengsaraan, para fans mereka telah lelah membeli pernak-pernik miniature pemain QPR yang bisa bergerak, yang sekarang malah lebih menyenangkan untuk memilih membeli mayat.
Tentu QPR tidak akan bisa disamakan dengan Leeds , Portsmouth atau Bradford. Perbedaan antara Rangers dengan mereka yang sebelumnya jatuh karena masalah financial di Premier League adalah QPR memiliki backing yang kuat dalam urusan keuangan. Semua uang itu tidak datang karena pinjaman. Keluarga besar Mittal, pemilik utama klub adalah salah satu orang terkaya di dunia. Klub ini tidak akan bangkrut dengan begitu mudah.
Mereka yang berada di klub berbicara optimis bagaimana degradasi tidak akan menggagalkan ambisi mereka untuk kedepannya. Mereka telah membangun tempat latihan baru dan sebuah stadion baru yang berkapasitas 40.000 kursi. Mereka akan membuat klub menjadi sebuah klub yang layak di Eropa. Jika melihat semua perkembangan yang telah mereka lakukan, mengapa mereka telah menyia-nyiakan kesempatan emas dalam mencapai Premier League. QPR adalah salah satu klub yang kuat finansialnya untuk bersaing dengan klub-klub elit Eropa lainnya. Tapi mereka telah membuat pengeluaran yang sia-sia.
Ironisnya adalah Swansea City dan QPR datang ke Premier League dua musim yang lalu, tapi Swansea telah berhasil menjadi penghuni papan atas Premier League sejauh ini. Hal ini sangatlah jauh berbeda dengan Rangers yang telah mengeluarkan banyak biaya. Swansea hanya menghabiskan 54% untuk laba mereka di musim ini, sedangkan QPR telah membuat rekor yang besar yakni 91% dengan hasil memalukan. Seperti yang di kutip Bandar Judi Permainan Tangkas.
Post By : Agen Bola